Jumat, 20 Februari 2015

METAMORFOSIS PERKULIAHAN

Cerita metamorfosis dari awal masuk kuliah sampai sekarang dan ketika sudah lulus ingin jadi apa?

            Ketika awal masuk kuliah semester 1 adalah masa-masa yang cerah bagi Pitaloka. Suasana baru menyelimuti Pitaloka di kota yang lain dari biasanya, teman-teman yang lain dari biasanya, lingkungan yang lain dari biasanya, dan juga cuacanya yang berbeda dari biasanya. Kini Pitaloka sudah mahasiswa bukan lagi siswa dan lagi Pitaloka udah bebas.

            Bebas itu tanggung jawab. Walaupun bebas pergi sampai malem, bebas ngapain saja, tapi di sana, hanya bisa bersandar pada diri sendiri. Apa-apa sendiri, ngurus apapun dengan sendiri. Jadi walaupun bebas, harus bebas yang bertanggung jawab. Pitaloka bebas pergi makan atau sekedar hang out sampai tengah malam. Tapi konsekuensinya, seandaikan esok harinya ada tugas atau kuis, Pitaloka belum sempat belajar ataupun mengerjakan tugas. Tidak ada yang bisa menolong Pitaloka kecuali Tuhan dan diri Pitaloka sendiri. Jadi apapun yang Pitaloka lakukan akan selalu ada konsekuensinya.

            Sebagai besar mata kuliah di semester 1 tergolong mudah, mudah jika dibanding dengan mata kuliah yang akan datang. Tapi, kata ‘mudah’ itu sangat relatif. Yang mudah bagi seseorang belum tentu mudah bagi orang lain. Tapi di perkuliahan, semua orang harus bisa mencapai standar yang sudah ditentukan. Tidak peduli rajin atau malas, pintar atau kurang pintar, jadi harus mencapai standar tersebut. Ketika dalam ergonomi dikenal istilah “Fit the job to the man” di sini, mau tidak mau, yang berlaku adalah “Fit the man to the job”.

Kalau menurut Pitaloka, kategori orang yang pintar dan bodoh itu tidak ada. Yang membedakan otak kita dengan orang lain adalah daya tangkap. Ada orang yang menangkap pelajaran dengan cepat dan mengerti dengan baik. Tapi ada juga orang yang tidak bisa menangkap pelajaran dengan cepat. mereka perlu dijelaskan pelan-pelan atau harus diulang berkali-kali, baru yang masuk dalam kategori kedua.

Daya tangkap Pitaloka bisa dikatakan lebih lambat dibandingkan dengan kebanyakan teman-teman Pitaloka. Entah apa yang menyebabkan hal ini. Seringkali ketika dosen menjelaskan materi dan menanyakan apakah semua mahasiswa mengerti, kebanyakan teman-teman Pitaloka menjawab Ya atau mengangguk, sedangkan Pitaloka masih harus mencerna apa yang tadi dijelaskan. 

Jujur saja, Pitaloka ini orang yang mudah bosan. Pitaloka tidak tahan duduk diam untuk memperhatikan pelajaran dalam waktu lama. Kurang lebih Pitaloka hanya tahan 1 jam, Pitaloka cenderung mengantuk atau pikiran Pitaloka melayang ke mana-mana. Bisa dikatakan , Pitaloka alergi dengan kebosanan. Nah, kedua hal di atas adalah penghalang saya dalam belajar.

Pekan UTS (ujian tengah semester) untuk semester 1 telah tiba, Pitaloka masih menggunakan cara belajar sewaktu Pitaloka masih SMA. Sistem yang di buat sistem kebut semalam, sistem tersebut adalah andalan Pitaloka pada saat itu. Pitaloka bisa puas bermain dan bersantai hingga matahari mulai tenggelam, baru Pitaloka panik dan mengurung diri di kamar untuk belajar. UAS pun juga gitu. Alhamdulillah IP Pitaloka lumayan masih di atas 3,5.

Tiba di semester 2 karena apa dan mengapa IP Pitaloka itu turun jadi di bawah 3,5. Dan tiba di semester 3 pekan UTS Pitaloka terjatuh sakit 2 setengah bulan, dan tidak masuk kuliah 2 bulan karena terjatuh sakit infeksi lambung. Masuk-masuknya Pitaloka udah lumayan sembuh dan pas itu awal UAS. Pitaloka mengikuti UAS sampai selesai. Sesudah selesai UAS Pitaloka menyusul UTS dan tugas-tugas yang Pitaloka ketinggalan. Dan IP  Pitaloka turun, alhamdulillah masih di atas 3,00. Pitaloka sangat bersyukur walaupun nilai 1 mata kuliah mendapatkan D dan mata kuliah mendapatkan nilai C. Padahal di waktu Pitaloka di semster 1 dan 2 Pitaloka tidak pernah mendapatkan C dan D.

Semester 4 telah tiba, eksperimen kembali dimulai. Pitaloka sudah membeli sebuah buku catatan dan buku pegangan mata kuliah baru. Sampai sekarang Pitaloka sedang menempuh semester 4.

Pitaloka sesudah selesai kuliah atau LULUS perguruan tinggi negeri cita-cita Pitaloka itu ada 2. Pitaloka ingin masuk ke Pemda atau guru  (PNS) . dan juga harus (wajib) sukses di Dunia Akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar